Mengenang
Expedisi Puser Melati (Situs Batu Bubut, dan Pewadonan)
(Tim: Bang Panjul, anak dan istri, , Ustad Oby, Tarno Loreng, Waryudi Weregul, Eris Bayu Tungseb, Jamin Montir, Ade Anwar, Ade, Darsiah Dodol, Maul Dongkrak, Lastri Aced, Waryani plus H. Rasmidi, anak dan istri)
Minggu 23 Januari 2011
Tim ekspedisi KPA Jenderal telah hadir 17 orang di Mako KPA
Jenderal Jatimunggul Indramayu, sesuai dengan komitmen seminggu sebelumnya dan
rapat tadi malam sekalian malam mingguan di Mao, maka pagi ini tim akan
berangkat ke lokasi destinasi ekspedisi yaitu Gunung Puser Melati di wilayah
Ciwado suatu wilayah perbatasan antara Indramayu dan Sumedang.
Seperti biasa... sebenarnya tidak boleh dibiasakan.. tapi
sudah sering terjadi dan ini kebiasaan buruk juga sebenernya setiap akan
berangkat ekspedisi tim berkumpul tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan,
Hasil kesepakatan semalam tim harus sudah kumpul di Mako pukul 5.30 WIB, eh
pada datangnya pukul 6.30 WIB, wah telatnya 1 jam bro..
Tapi bukannya tanpa alasan.. Lah rencana kumpul di Mao jam
5.30 WIB. Lah selesai rapat bukannya pulang malah begadang di Mao sampai jam
5.30 itupun garda-gara diusir Bang Panjul, kalau tidak mungkin baru pada pulang
jam 7 pagi.. wah bisa Berantakan nih acara.
Maklum.. Mako KPA Jenderal ini tempatnya bikin betah untuk
kawula muda anggota KPA Jenderal, kiri kanan hutan, depan hutan, belakang
kandang ayam dan entok, jadi kalau malam Minggu memang asyik buat tempat
begadang, curhat dan ketawa-ketiwi sambil bakar ayam atau medes entok nya Bang
Panjul. Mereka Senen... Bang Panjul tekor hehehe.

Lanjut yah.. seperti biasa sebelum berangkat Bang Panjul mengarahkan
tim tentang strategi perjalanan baik di jalan raya maupun di lintas medan
offroad juga seputar materi-materi perjalanan, tak lupa selalu berdoa agar
selamat dan berbahagia serta selalu ceria dalam perjalanan darimulai berangkat
sampai pulang ke rumah masing-masing.
Jam 07.00 WIB Tim berangkat menuju Cikamurang dengan
kesepakatan Leader Oby Ustad dan Sapu Jagat Bang Tarno Loreng. Kesepakatan
kecepatan motor dipacu sikisaran 50 – 60 km/jam dengan jarak antar motor 10-15
meter. Alhamdulillah perjalanan menuju Cikamurang tidak ada hambatan apapun.

Sarapan sudah, wedangan sudah, waktu menunjukkan pukul 09.00
WIB waktunya melanjutkan perjalanan kembali. Kita pun berangkat menuju Ciwado
menuju rumah Juru Kunci Wa Tarman (Alm), sepanjang perjalanan kita bisa melihat
hamparan sawah yang hijau dan masyarakat desa yang ramah dan selalu menyapa
dengan senyuman kepada tim kita ini, luar biasa... ramahnya bangsa ku.
09.30 WIB, tim sampai di rumah juru kunci dan kita pun
diberi arahan tentang tata tertib dan etika yang harus kita hormati dalam
perjalanan menuju Gunung Puser Melati ini. Sebenarnya sebelum berangkat ke
lokasi inipun tim KPA Jenderal dan TMC ini sudah terlebih dahulu mempelajari
seluk beluk wilayah, masyarakat, budaya dan mitos yang ada di wilayah destinasi
Gunung Puser Melati, tapi informasi dari sesepuh des itu lebih akurat, karena
beliau adalah nara sumber asli yang mengetahui betul situasi dan kondisi
wilayah setempat.
Alhamdulillah sesepuh desa ini tertarik untuk mendampingi
kami dalam perjalanan selanjutnya menuju Gunung Puser Melati. Tidak membutuhkan
waktu yang lama, hanya satu jam perjalanan kami pun sampai di gunung Puser
Melati. Di sini kami melihat pemandangan hamparan bebatuan kira-kira besarnya
mendekati sebesar kerbau atau rumah mungkin yah... jumlahnya cukup banyak. Di
tempat ini kami mendapat cerita dari juru kunci bahwa tempat ini dulunya
menjadi tempat perjanjian tapal batas wilayah antara Indramayu dan Sumedang dan
di sini pula sebagai tapal batas berdiri batu besar yang dipahat berbentuk
kubus, yang kemudian diberi nama “Batu Bubut” (Batu Pahat”.
Selesai kami mendengar cerita, kami pun mengadakan acara doa
bersama dipimpin Bapak H. Rasmidi setelah itu kami diarahkan untuk mengunjungi
situs-situs yang ada di tempat itu, diantaranya Situs Pewadonan dan Cilalanang.



Ssstttt menjelang
pulang, Bang Panjul ditawari untuk kembali ke tempat itu dan dijanjikan akan
diantarkan ke Situs Cilalanang, tapi kunjungan lain kali bawa Paku Jureh yah...
yang panjang dan gede tuh.. bawa empat buah yah... kata sang juru kunci
berbisik pada Bang Panjul. Buat apa yah...??? hehehe enggan taulah... Bang
Panjul juga ga ngeri... atau pura-pura engga ngeri ajah hehehe.
Sebenarnya
rencana kami hari itu sampai ke Cilalanang, namun apa daya mendung tebal
tiba-tiba menyelimuti wilayah itu, dan dalam tim ada dua anggota yang masih
anak-anak, danperjalanan kami pulangpun menyusuri aliran sungai Cilalanang,
akhirnya kami putuskan untuk turun ke desa dan untuk destinasi Cilalanang bisa
di lain waktu demi keselamatan dan keamanan bersama.
Pukul 12.00
WIB kami turun menelusuri aliran sungai Cilalanang, mengantarkan juru kunci
pulang ke rumahnya lalu menuju rumah Abah Maja di Lajem, dan kembali Abah Maja
harus berkorban kelapa muda... hehehe... maklum tim KPA Jenderal ini
pandai-pandai dalam merayu..
Sudah puas
makan siang dan minum air kelapa muda di rumah Abah Maja di desa Lajem, pukul
16.00 WIB kami pun permisi untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Mako KPA
Jenderal, seperti biasa Bang Panjul mengarahkan tim untuk berdoa, dan
memberikan arahan strategi perjalanan pulang, kali ini yang ditunjuk leader
adalah Bang Tarno Loreng dan tim sapu jagat adalah Bang Oby Ustad. Akhirnya
pukul 17.00 WIB tim tiba kembali di Mako KPA Jenderal dengan selamat. Kami
berkumpul sejenak membentuk lingkaran untuk melantunkan doa-doa syukur atas
rahmat, hidayah dan berkah Allah SWT sehingga kami bisa melaksanakan perjalanan
touring wisata mitos dan budaya ini dengan selamat dan penuh keceriaan.
Mohon maaf bila ada salah kata atau salah penulisan nama baik nama tempat ataupun nama orang yah namanya Bang Panjul ini manusia biasa hehehe.
Wassalam.
Salam Lestari
Salam Sejuk.
Bang Panjul
Referensi
Bacaan:
http://perumperhutani-divrejanten.blogspot.co.id/2014/11/mengenal-situs-keramat-di-hutan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar