Ibu…
Ragamu memang tak selalu nampak
Bayangmu terhalang oleh jarak
Namun, kasihmu tetaplah dekat
Bagiku, Kau-lah wanita terhebat
Tak hiraukan kebahagiaan
Tak pentingkan perasaan
Kau rela, banting tulang sendirian
Jauh dari kampung halaman
Tujuanmu begitu mulia
Menyekolahkanku hingga sarjana
Menaikan derajat orang tua
Dan membuat hidup keluargamu lebih bahagia.
Tapi, Ibuku sayang
Tidakkah kau tahu sesuatu?
Kami tidak begitu peduli dengan uang
Justru kami sangat membutuhkan hadirmu
Kami ingin merasakan lagi lezatnya masakanmu
Kami rindu hangatnya candamu
Kami mendambakan hidupnya suasana rumah
Ketika kau disini.
Jangan kau tukar kebahagiaan dengan uang Ibu
Pulanglah, peluklah puteri kecilmu ini
Mari kita berjuang bersama disini
Aku menyayangimu Ibu.
21 April 2017
REISYA AM.
Tak pentingkan perasaan
Kau rela, banting tulang sendirian
Jauh dari kampung halaman
Tujuanmu begitu mulia
Menyekolahkanku hingga sarjana
Menaikan derajat orang tua
Dan membuat hidup keluargamu lebih bahagia.
Tapi, Ibuku sayang
Tidakkah kau tahu sesuatu?
Kami tidak begitu peduli dengan uang
Justru kami sangat membutuhkan hadirmu
Kami ingin merasakan lagi lezatnya masakanmu
Kami rindu hangatnya candamu
Kami mendambakan hidupnya suasana rumah
Ketika kau disini.
Jangan kau tukar kebahagiaan dengan uang Ibu
Pulanglah, peluklah puteri kecilmu ini
Mari kita berjuang bersama disini
Aku menyayangimu Ibu.
21 April 2017
REISYA AM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar