Aku kadang bertanya-tanya
Mengapa? Tiap kali mataku terbuka
Rindu selalu datang menghampiri
Apa dia tak tahu, duniaku begitu sunyi?
Tidak, aku tak membenci
Namun, siapa yang tak sakit hati?
Jika rindu hanya datang sendiri
Tanpa membawa sosok yang kunanti
Apa hanya aku, yang mendambakan bertemu?
Apa rindu hanya bertandang padaku?
Tanpa sekedar melintasi sosok itu dengan bayangku?
Tidak, INI TIDAK ADIL!
Rindu…
Kedatanganmu hanya buatku merana
Hadirmu, semata-mata buat dunia sepiku semakin hampa
Datanglah sewaktu-waktu saja
Dan aku mohon, hantuilah dia juga
Angin, bawalah rinduku
Pertemukan dia dengan Ayah,
Bantu dia bersua dengan Ibu
Biarkan mereka merasakan hadirku
Katakan pada mereka
Disini aku tengah berduka
Aku bosan, tersenyum saat lara
Aku menginginkan wujud nyata mereka.
Tuhan, bolehkah hamba meminta?
Tolong, izinkan aku berjumpa mereka
Sebagai obat bagi rinduku
Jika tak bisa, cukuplah kau undang bayang mereka dalam mimpiku.
Aku tahu, kau punya rencana
Aku paham, semua akan indah pada waktunya
Tapi, sampai kapan aku harus menunggu dalam diam?
Sampai kapan, rinduku hanya mampu mendekap angan?
Lama-lama aku ingin berontak
Aku ingin berteriak meronta meminta sayap
Agar mudah bagiku
Menemui sosok yang ku rindu.
Ayahku sayang, Ibuku tercinta...
Aku selalu berteriak pada dunia
Bahwa aku merindukan kalian
Bahkan sampai mereka bosan mendengarnya.
Tapi, tidakkah kalian mengetahuinya?
Apa kalian sengaja menulikan telinga?
Tidak, aku yakin kalian tak sekejam itu
Aku percaya, kalian juga menyayangiku.
Maafkan keegoisanku
Mohon ampuni segala kenakalanku
Maklumilah sikap kekanakanku
Dan untuk kesekian kalinya, tolong temuilah aku.
21 April 2017
REISYA AM.
Namun, siapa yang tak sakit hati?
Jika rindu hanya datang sendiri
Tanpa membawa sosok yang kunanti
Apa hanya aku, yang mendambakan bertemu?
Apa rindu hanya bertandang padaku?
Tanpa sekedar melintasi sosok itu dengan bayangku?
Tidak, INI TIDAK ADIL!
Rindu…
Kedatanganmu hanya buatku merana
Hadirmu, semata-mata buat dunia sepiku semakin hampa
Datanglah sewaktu-waktu saja
Dan aku mohon, hantuilah dia juga
Angin, bawalah rinduku
Pertemukan dia dengan Ayah,
Bantu dia bersua dengan Ibu
Biarkan mereka merasakan hadirku
Katakan pada mereka
Disini aku tengah berduka
Aku bosan, tersenyum saat lara
Aku menginginkan wujud nyata mereka.
Tuhan, bolehkah hamba meminta?
Tolong, izinkan aku berjumpa mereka
Sebagai obat bagi rinduku
Jika tak bisa, cukuplah kau undang bayang mereka dalam mimpiku.
Aku tahu, kau punya rencana
Aku paham, semua akan indah pada waktunya
Tapi, sampai kapan aku harus menunggu dalam diam?
Sampai kapan, rinduku hanya mampu mendekap angan?
Lama-lama aku ingin berontak
Aku ingin berteriak meronta meminta sayap
Agar mudah bagiku
Menemui sosok yang ku rindu.
Ayahku sayang, Ibuku tercinta...
Aku selalu berteriak pada dunia
Bahwa aku merindukan kalian
Bahkan sampai mereka bosan mendengarnya.
Tapi, tidakkah kalian mengetahuinya?
Apa kalian sengaja menulikan telinga?
Tidak, aku yakin kalian tak sekejam itu
Aku percaya, kalian juga menyayangiku.
Maafkan keegoisanku
Mohon ampuni segala kenakalanku
Maklumilah sikap kekanakanku
Dan untuk kesekian kalinya, tolong temuilah aku.
21 April 2017
REISYA AM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar