Minggu, 23 April 2017

*Teruntuk Guruku*

*Teruntuk Guruku*

Pagi ini, kulihat Kau lagi
Masih dengan wajah berseri-seri
Senyummu, melengkapi indahnya pagi
Semangatmu, membuat kami yakin tuk memulai hari

Tak hiraukan suasana hati
Bersuka apa memendam benci
Entah bahagia atau emosi
Candamu selalu menyemangati
Tak terhitung, ilmu yang kau beri
Namun, tidak terkira
Luka yang tergores di lubuk hati
Dan kau tetap tak peduli
Keyakinanmu, akan keberhasilan kami
Dan doa-doa yang terus kau panjatkan
Kata-kata ajaibmu, semangat yang kau salurkan
Akan selalu membangkitkan motivasi kami
Tiada kata, yang dapat mewakili
Takkan ada materi, yang mampu mengganti
Jasamu, bak segudang permata indah
Bagai sumber air, ditengah tandusnya gurun pasir
Begitu berharga, dan sangat kami butuhkan.
Tanpamu, kami bukanlah apa-apa
Hadirmu bagai pelita
Yang menerangi kami, disetiap langkah.
Amanat darimu, menuntun langkah goyah kami
Menggerakkan agar terus maju
Hingga kami menemukan jati diri
Dan melangkah yakin, menuju kemilau masa depan.
Entah bagaimana, kami membalas jasamu
Entah seperti apa, kami menebus kesalahan kami
Mungkin dengan terus maju meraih mimpi
Dan mengingat semua nasehat yang kau beri
Doa kami untukmu
Semoga, kesehatan selalu menyertaimu
Agar tak ada yang bisa goyahkan langkahmu
Berjuta terima kasih akan selalu terucap untukmu, wahai guruku.
19 April 2017
REISYA AM
Note : Maafkan puisi amatir ini ya pak. Otak sudah mentok, besok mau nyari inspirasi lagi:D Mohon dikomentari ya, agar dapat diperbaiki.

*Pulanglah Ibu*

*Pulanglah Ibu*

Ibu…
Ragamu memang tak selalu nampak
Bayangmu terhalang oleh jarak
Namun, kasihmu tetaplah dekat
Bagiku, Kau-lah wanita terhebat

Tak hiraukan kebahagiaan
Tak pentingkan perasaan
Kau rela, banting tulang sendirian
Jauh dari kampung halaman
Tujuanmu begitu mulia
Menyekolahkanku hingga sarjana
Menaikan derajat orang tua
Dan membuat hidup keluargamu lebih bahagia.
Tapi, Ibuku sayang
Tidakkah kau tahu sesuatu?
Kami tidak begitu peduli dengan uang
Justru kami sangat membutuhkan hadirmu
Kami ingin merasakan lagi lezatnya masakanmu
Kami rindu hangatnya candamu
Kami mendambakan hidupnya suasana rumah
Ketika kau disini.
Jangan kau tukar kebahagiaan dengan uang Ibu
Pulanglah, peluklah puteri kecilmu ini
Mari kita berjuang bersama disini
Aku menyayangimu Ibu.
21 April 2017
REISYA AM.

*Kejamnya Rindu*

*Kejamnya Rindu*

Aku kadang bertanya-tanya
Mengapa? Tiap kali mataku terbuka
Rindu selalu datang menghampiri
Apa dia tak tahu, duniaku begitu sunyi?

Tidak, aku tak membenci
Namun, siapa yang tak sakit hati?
Jika rindu hanya datang sendiri
Tanpa membawa sosok yang kunanti
Apa hanya aku, yang mendambakan bertemu?
Apa rindu hanya bertandang padaku?
Tanpa sekedar melintasi sosok itu dengan bayangku?
Tidak, INI TIDAK ADIL!
Rindu…
Kedatanganmu hanya buatku merana
Hadirmu, semata-mata buat dunia sepiku semakin hampa
Datanglah sewaktu-waktu saja
Dan aku mohon, hantuilah dia juga
Angin, bawalah rinduku
Pertemukan dia dengan Ayah,
Bantu dia bersua dengan Ibu
Biarkan mereka merasakan hadirku
Katakan pada mereka
Disini aku tengah berduka
Aku bosan, tersenyum saat lara
Aku menginginkan wujud nyata mereka.
Tuhan, bolehkah hamba meminta?
Tolong, izinkan aku berjumpa mereka
Sebagai obat bagi rinduku
Jika tak bisa, cukuplah kau undang bayang mereka dalam mimpiku.
Aku tahu, kau punya rencana
Aku paham, semua akan indah pada waktunya
Tapi, sampai kapan aku harus menunggu dalam diam?
Sampai kapan, rinduku hanya mampu mendekap angan?
Lama-lama aku ingin berontak
Aku ingin berteriak meronta meminta sayap
Agar mudah bagiku
Menemui sosok yang ku rindu.
Ayahku sayang, Ibuku tercinta...
Aku selalu berteriak pada dunia
Bahwa aku merindukan kalian
Bahkan sampai mereka bosan mendengarnya.
Tapi, tidakkah kalian mengetahuinya?
Apa kalian sengaja menulikan telinga?
Tidak, aku yakin kalian tak sekejam itu
Aku percaya, kalian juga menyayangiku.
Maafkan keegoisanku
Mohon ampuni segala kenakalanku
Maklumilah sikap kekanakanku
Dan untuk kesekian kalinya, tolong temuilah aku.
21 April 2017
REISYA AM.

Entri yang Diunggulkan

Menguak Misteri dan Mitos Gunung Tampomas

Menguak Misteri dan Mitos Gunung Tampomas ( Tampomas Expediton 2016 – KPA Jenderal ) 27 – 28 Agustus 2016 Puncak G Tamp...